Cerita yang telah lama kututup dan tak ingin ku buka lembaran demi lembarannya.
Aku ingin berbagi sebuah penggalan chat yang belum pernah aku publikasikan sebelumnya. Ini adalah sebuah konversasi singkat yang akhirnya bermetamorfosis menjadi cerita pendek.
Seminggu ini aku sering mendapat kiriman lagu melalui WhatsApp dari seseorang yang pernah berarti di masa lalu, yang pernah mengikrarkan dirinya tak bisa hidup tanpa aku disampingnya. Dia, dia yang telah aku kubur dalam-dalam kini muncul lagi dalam hidupku. Entah apa tujuannya mengirimi saya lagu-lagu itu. Sedikit ada rasa takut akan bayang-bayang masa lalu yang dulu sukses bikin saya depresi.
Bukan hanya lagu, tapi sesekali dia mengirim video sambil memetik gitar dan melantunkan beberapa lagu untukku. Untuk sesaat saya akui, aku tersentuh.
Entahlah, seperti ada perasaan lain tengah menjalari rongga-rongga tubuh. Perasaan yang sama seperti waktu pertama bertemu.
Beberapa lagu yang dikirim kusimpan di sudut playlist ponselku, tiap malem, sebelum tidur saya suka sekali memutar lagu-lagu itu sampai terlelap.
Kemarin sore, ku coba mengaktifkan beberapa layanan chatting di ponsel, WhatsApp pun tak ketinggalan bersama wechat. Sebuah notifikasi muncul di layar.
From: Mr. O
''Semoga kamu suka dengan lagu ini.'' kubuka isi pesan tadi dan ternyata dari dia.
Aku semakin bingung menghadapi orang ini. Kuberanikan membalas chat-nya.
''Untuk apa kamu kirim lagu-lagu ini?''
''Dengerin aja''. balasnya.
''Sudah''. Jawabku singkat.
''Gimana kamu suka? Tiap hari akan kukirimi lagu buat kamu''.
''Untuk apa?''
Kenapa, kamu nggak suka?''
''Sejak kapan pertanyaan di jawab dengan pertanyaan?''
''Kalau kamu nggak suka hapus aja''.
''Suka kok, cuma rada bingung sama sikapmu belakangan ini''.
''Udah nikmati aja lagunya, jangan kebanyakan pertanyaan''.
Esoknya kita ketemuan di kedai es krim deket rumah, dia masih saja mengirimiku lagu-lagu lagi.
''Mau kamu apa sih?'' tanyaku ketus.
''Aku ingin kita seperti dulu''.
Seperti dulu kamu nyakitin aku? Gitu kan?''.
''Nggak, aku serius kali ini''.
''Hahaha...kamu bercanda ya? Palingan juga kamu lagi berantem sama ceweknya''.
''Aku udah nggak ada hubungan dengan cewek mana pun''.
''Oh...jadi karena nggak ada lagi yang bisa kamu gombalin, kamu ngajak aku balikan?''
''Tidak, udah setahun ini aku tak lagi menjalin hubungan dg siapapun, maukah kamu kembali lagi?''.
Suasananya seperti 6 tahun yang lalu dan ditempat ini, tempat yang sama waktu dia menyatakan perasaannya padaku. Sesekali kutatap kedua matanya, ada ketulusan kulihat disana. Jujur aku masih ada perasaan sayang sama dia. Tapi aku tak bisa menuruti perasaan ini. Akan ada hati yang terluka jika kubiarkan perasaan ini melebur bersama rasanya.
Hari ini kita dipertemukan lagi di ruang yang sama.
Cinta berbisik padaku, katanya kita pernah punya rasa.
Katanya, rasa bukanlah milik kita lagi.
Katanya, sisa rasa masih ada diantara kau dan aku.
Cinta bilang maaf...
Akulah yang tak ingin meleburkan rasa.
Tak tahu harus berbuat apa selain membiarkan cinta lain menggantikan posisinya di hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar