#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-5
Kali ini aku tulis surat untuk seorang teman yang sekarang entah dimana. Semoga dia dalam keadaan baik-baik saja.
Namanya Ipul, bukan......bukan Bang Ipul-Saiful Jamil yang dikit-dikit nyanyi dangdut tapi nggak pernah ngeluarin album. Bukan dia.
Saiful Bahri itu nama lengkapnya, perkenalan kami sangat singkat tapi cerita yang kami lalui bener-bener tulus sebagai seorang teman.
Aku mengenalnya lima tahun yang lalu tanpa sengaja dan ini akibat keisenganku. Waktu itu di dekat rumahku ada pertandingan bola volly dengan tim dia. Yang biasanya aku tidak pernah nonton pertandingan sekalipun meski tempatnya dekat rumah, hari itu seperti ada perasaan yang mendorongku untuk melangkahkan kaki ke lapangan volly samping rumah. Dan yaaaa, aku ketemu dia...aku iseng meneriaki pemain bernomor punggung 20 yang tak lain adalah Ipul. Dia senyum kearahku. manis. hahahaha
Oke, keisenganku tidak sampai disitu saja, ketika selesai pertandingan, aku dengan beraninya menanyakan nomer ponselnya. Sumpah ini bukan sifat Wiwin banget, entah kenapa aku begitu berani meminta nomer ponsel duluan kepada orang yang baru aku temui itu.
Setelah itu, aku coba men-dial nomer ponsel yang sempat aku simpan, ada perasaan takut untuk mengiriminya pesan tapi apalah daya rasa penasaranku lebih besar dari rasa takutku waktu itu. Ku kirim pesan singkat ke nomernya.
"Ini benar pemilik nomer punggung 20 tadi?"
"Iya, maaf ini siapa?"
"nnngg....aku Wiwin yang tadi nyapa kamu di lapangan".
"eh, iyaaa...salam kenal ya win".
Dan......yaaa begitulah awal persahabatan kami, tiap hari berkirim sms, waktu itu kami masih sama-sama kelas 3 SMA tapi kami beda sekolah. Komunikasi kami agak berkurang karena sibuk mempersiapkan Ujian Nasional dengan adanya tambahan jam bimbingan belajar pagi sampai sore.
Hari-hari berlalu tanpa kabar darinya. Sampai pada pengumuman penerimaan mahasiswa baru di kampusku, semesta begitu lucu mempermainkan kami, sudah berdekatan tempat duduk tapi satu sama lain tidak saling mengenali, bahkan tidak sengaja mata kami bertemu tapi tidak ada yang saling mengingat.
Sampai ketika aku keluar dari ruangan sambil menunggu temanku mengurus keperluan ospek. Seorang cowok menghampiriku, dia tersenyum kearahku, agak heran sih ini siapa ya? kenal sama aku? Aku bingung..kemudian dia membuka helm....dan yaaa dia langsung memanggil namaku. Seneng banget rasanya bisa ketemu dia lagi. Tiap hari selama ospek aku bareng dia terus karena cuma kelompok dia yang dekat dengan kelompokku. Dan cuma dia yang aku kenal diantara barisan kelompokku.
Hubungan kami murni hanya sebatas teman tidak lebih dari itu, tapi dia baik banget sama aku, seringkali sebelum masuk kelas dia datang ke kelasku atau janjian di tempat lain sekitar kampus untuk ngobrol. ketika fakultasku mengadakan kemah yang tempatnya tak jauh dari rumah dia, tiap malem dia membawakan makanan ke tempat kemahku.
Tapi seiring waktu dengan kesibukan kami dan dengan adanya orang lain di hidup kami masing-masing jarak semakin membentang luas, kami misscomunication sampai saat ini. Udah berkali-kali aku tanya ke temen-temen dia mengenai kabarnya dan berusaha mencari nomer teleponnya tapi semuanya NIHIL.
Melalui surat elektronik ini semoga kamu membacanya, dan segera menghubungiku.
Semoga kamu baik-baik saja disana, eh udah nikah atau belum? Oke, ini pertanyaan basi! Hahaha apapun ituuuu, aku mendoakanmu yang terbaik.
Pastinya kamu sudah lulus kuliah, bukan? Di belakang namamu sekarang ada title S.E-nya dong? Selamat yaaaa...
Hei, aku kangen kamu.....kangen becandaan kita dulu.
sekali lagi semoga kamu membaca surat ini.
Kali ini aku tulis surat untuk seorang teman yang sekarang entah dimana. Semoga dia dalam keadaan baik-baik saja.
Namanya Ipul, bukan......bukan Bang Ipul-Saiful Jamil yang dikit-dikit nyanyi dangdut tapi nggak pernah ngeluarin album. Bukan dia.
Saiful Bahri itu nama lengkapnya, perkenalan kami sangat singkat tapi cerita yang kami lalui bener-bener tulus sebagai seorang teman.
Aku mengenalnya lima tahun yang lalu tanpa sengaja dan ini akibat keisenganku. Waktu itu di dekat rumahku ada pertandingan bola volly dengan tim dia. Yang biasanya aku tidak pernah nonton pertandingan sekalipun meski tempatnya dekat rumah, hari itu seperti ada perasaan yang mendorongku untuk melangkahkan kaki ke lapangan volly samping rumah. Dan yaaaa, aku ketemu dia...aku iseng meneriaki pemain bernomor punggung 20 yang tak lain adalah Ipul. Dia senyum kearahku. manis. hahahaha
Oke, keisenganku tidak sampai disitu saja, ketika selesai pertandingan, aku dengan beraninya menanyakan nomer ponselnya. Sumpah ini bukan sifat Wiwin banget, entah kenapa aku begitu berani meminta nomer ponsel duluan kepada orang yang baru aku temui itu.
Setelah itu, aku coba men-dial nomer ponsel yang sempat aku simpan, ada perasaan takut untuk mengiriminya pesan tapi apalah daya rasa penasaranku lebih besar dari rasa takutku waktu itu. Ku kirim pesan singkat ke nomernya.
"Ini benar pemilik nomer punggung 20 tadi?"
"Iya, maaf ini siapa?"
"nnngg....aku Wiwin yang tadi nyapa kamu di lapangan".
"eh, iyaaa...salam kenal ya win".
Dan......yaaa begitulah awal persahabatan kami, tiap hari berkirim sms, waktu itu kami masih sama-sama kelas 3 SMA tapi kami beda sekolah. Komunikasi kami agak berkurang karena sibuk mempersiapkan Ujian Nasional dengan adanya tambahan jam bimbingan belajar pagi sampai sore.
Hari-hari berlalu tanpa kabar darinya. Sampai pada pengumuman penerimaan mahasiswa baru di kampusku, semesta begitu lucu mempermainkan kami, sudah berdekatan tempat duduk tapi satu sama lain tidak saling mengenali, bahkan tidak sengaja mata kami bertemu tapi tidak ada yang saling mengingat.
Sampai ketika aku keluar dari ruangan sambil menunggu temanku mengurus keperluan ospek. Seorang cowok menghampiriku, dia tersenyum kearahku, agak heran sih ini siapa ya? kenal sama aku? Aku bingung..kemudian dia membuka helm....dan yaaa dia langsung memanggil namaku. Seneng banget rasanya bisa ketemu dia lagi. Tiap hari selama ospek aku bareng dia terus karena cuma kelompok dia yang dekat dengan kelompokku. Dan cuma dia yang aku kenal diantara barisan kelompokku.
Hubungan kami murni hanya sebatas teman tidak lebih dari itu, tapi dia baik banget sama aku, seringkali sebelum masuk kelas dia datang ke kelasku atau janjian di tempat lain sekitar kampus untuk ngobrol. ketika fakultasku mengadakan kemah yang tempatnya tak jauh dari rumah dia, tiap malem dia membawakan makanan ke tempat kemahku.
Tapi seiring waktu dengan kesibukan kami dan dengan adanya orang lain di hidup kami masing-masing jarak semakin membentang luas, kami misscomunication sampai saat ini. Udah berkali-kali aku tanya ke temen-temen dia mengenai kabarnya dan berusaha mencari nomer teleponnya tapi semuanya NIHIL.
Melalui surat elektronik ini semoga kamu membacanya, dan segera menghubungiku.
Semoga kamu baik-baik saja disana, eh udah nikah atau belum? Oke, ini pertanyaan basi! Hahaha apapun ituuuu, aku mendoakanmu yang terbaik.
Pastinya kamu sudah lulus kuliah, bukan? Di belakang namamu sekarang ada title S.E-nya dong? Selamat yaaaa...
Hei, aku kangen kamu.....kangen becandaan kita dulu.
sekali lagi semoga kamu membaca surat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar