Kamis, 19 Februari 2015

Maafkan, Tinggalkan, Lupakan!

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-22

Ketika menulis surat ini saya sambil mendengarkan lagu Maudy Ayunda yang judulnya Bayangkan.

Ya, inilah salah satu trik saya ketika lagi pengen nulis tapi ide di kepala sedang mampet, biasaya langsung mengobrak-abrik playlist lagu. Dan ketemulah dengan lagu ini yang emang melow banget. Dengerin lagu ini aja butuh keberanian karena ditengah lirik akan ada kilas balik kenangan yang tiba-tiba hadir seperti menonton layar lebar.

Surat ini saya tulis untuk temenku yang lagi galauin mantan.

apapun itu semoga suratku ini membantumu menemukan pencerahan.

Pengkhianatan oleh seseorang yang kita sayangi itu sungguh sangat menyakitkan, entah itu pacar, temen, atau sodara. Kalau saja saya bisa menggambarkan bagaimana sakitnya, sudah pasti saya gambarkan dan biarkan lukisan yang berbicara. Nyatanya tidak semudah itu, saya pun terkadang sulit menjelaskan gimana sakitnya. Semakin dijelaskan malah semakin membuat hati terluka dan memperumit keadaan.

Itu menurut saya, yang emang dari sononya jarang cerita untuk urusan pribadi, kecuali pada orang-orang tertentu yang udah lulus uji tes kepercayaan. ((((KEPERCAYAAN))))

tapi saya tau jelas gimana efek pengkhianatan itu untuk kesehatan hati, jiwa, dan raga. Sungguh, tidak baik! Mantan itu mirip Dementor di film Harry Potter. Dia bisa menyerap kebahagiaan kita.
Sedikit cerita, dulu saya pernah mengalami hal-hal buruk dari seseorang. bodohnya, saya selalu memaafkan orang itu dengan beribu alasan. Sama! Dia juga selalu mempunyai alasan untuk menyakiti dan merusak kepercayaan yang saya berikan secara cuma-cuma.
Apakah saya jera? Tidak! Lagi-lagi saya selalu mampu memaafkan orang itu, entah terbuat dari apa hati saya waktu itu sampai sedemikian keras bertahan dengan keadaan yang sudah jauh dari kata ''baik-baik saja''. Semua itu karena cinta. Ya...cinta mampu mengubah benci jadi suka, benar menjadi salah, begitupun sebaliknya. Tapi pada akhirnya saya harus memilih jalan kebahagiaan saya sendiri, karena saya yakin disetiap perjalanan akan ada seseorang yang bersedia menemani yang Tuhan kirim untuk saya.


Mungkin cinta memang buta tapi tidak membutakan. Intinya kamu masih punya mata yang lain untuk melihat kebahagiaan yang sesungguhnya. Tentu saja yang saya maksud adalah Mata Hati.
Ia akan menuntunmu tanpa khawatir kau akan tersesat.

Tinggalkanlah orang-orang yang menghambat kebahagiaanmu, kau punya hak penuh atas dirimu. Ingin Bahagia atau Tidak? Tentukan pilihanmu!

Tidak ada salahnya memaafkan mereka yang sudah mengkhianati, seperti yang diajarkan dalam islam, kita harus saling memaafkan. Bukankah tugas kita menjadi sebaik-baik manusia? Urusan dia menyakiti atau mengkhianati biarlah itu menjadi urusan dia dengan Tuhan.

Saya tau dan paham betul perasaanmu, saat ini yang kamu butuhkan bukanlah sebuah solusi karena saya yakin kamu pasti sudah tau solusi apa yang baik buatmu, kamu hanya perlu didengarkan bahwa kamu tidak sendirian melewati ini semua. Semangaaaaat mbak! Mbak pasti bisa melewati ini semua.

Kita bisa memaafkan seorang pengkhianat berkali-kali, tapi tidak untuk perkara cinta.


Jangan galau-galau lagi nanti yang baru susah masuknya. :) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar