Sabtu, 14 Februari 2015

Untuk Laki-laki Berkemeja Putih

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-16

Hari ini adalah menulis surat cinta bertema. Temanya adalah Just Say It ! Yang dengan kata lain ini adalah kesempatan buat kamu untuk mengungkapkan perasaanmu kepada seseorang.

Dan aku memilihmu, untuk kukirimi surat bertema ini.

Kepada laki-laki berkemeja putih...

Iya....kamu yang aku kenal beberapa bulan terakhir ini.

Kamu...yang tiap hari ingin aku lihat senyumnya ketika menyapaku.

Kamu... Yang ingin ku ketahui kabarnya, aktifitasnya dan hal lain yang kamu sukai.


Siang itu...

Hujan tiba-tiba turun, seperti sudah menjadi kebiasaannya turun ditengah-tengah hari begini, disaat orang-orang sedang beraktifitas atau mau memulai aktifitasnya.

Hujan...

Bisakah kau turun jangan deras-deras dulu? Aku masih ingin bertemu dengannya.

Aku tidak tahu kapan tepatnya mulai menyukaimu, bukankah cinta tidak pernah bilang-bilang kapan akan datang dan kepada siapa ia memilih menjatuhkan dirinya? Begitu pun aku tidak tahu kapan persisnya perasaan ini ada.

Awalnya aku mengira kamu jutek, cuek, dan dingin sama perempuan. Apalagi orang yang baru kamu kenal. Tapi ternyata cinta itu soal keajaiban, dan cinta selalu menemukan jalannya sendiri.

Setelah perkenalan kita di dunia maya dan berlanjut ke dunia nyata, ternyata penilaianku terhadapmu mulai mengalami perubahan, kamu orangnya ramah, baik, suka tersenyum, dan satu lagi.....hidupmu penuh dengan rencana-rencana masa depan. Aku kagum.

Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, meski jatuh cinta pun terkadang perasaanku mudah berubah, maka dari itu aku perlu waktu untuk meyakinkan perasaanku sendiri. Apakah ini perasaan sesaat atau bukan.

Tapi semakin hari perasaan ini semakin bertambah, ada perasaan senang bercampur deg-degan ketika bertemu denganmu, setiap kali kamu menyapaku rasanya aliran darahku berdesir hebat, ada perasaan aneh yang mengalir dalam tubuhku. Apakah benar aku jatuh cinta padamu?

Mungkin sampai saat ini, sampai detik ini, sampai tulisan ini aku buat kamu belum mengetahui bagaimana perasaanku terhadapmu. Tidakkah kau bisa merasakannya juga? Kamu tahu? setiap berhadapan denganmu aku sering salah tingkah, tidakkah kau membaca gelagatku itu?

Aku hanyalah perempuan yang tak pernah punya keberanian untuk mengatakan langsung padamu.

Aku hanyalah perempuan sederhana yang mungkin tak pernah masuk dalam pikiranmu.

Aku hanyalah perempuan dengan segala kekurangan dan keterbatasanku yang telah berani mencintaimu dengan begitu lantang menulis ini semua.


Aku hanyalah perempuan yang selalu merapal namamu dalam doa, semoga kelak kau mengetahui perasaanku ini.

Hanyalah aku yang mencintaimu dalam diam,
Dalam heningnya malam,
Dalam riuhnya suara di sepanjang doa malam.


Kalau saja kamu tahu, betapa ributnya aku menyebut namamu dalam doa, Tuhan mungkin tersenyum mendengar curhatku tentangmu.

Sudah jadi kebiasaanku setelah usai sholat bercerita pada Tuhan tentangmu, aku membayangkan mungkin saja Tuhan memang menunggu-nunggu ceritaku tentang bagaimana kamu hari ini. :)

Semoga cintaku padamu tidak melebihi cintaku pada-Nya.
Karena sebaik-baik mencintai hanyalah pada Tuhan.
Semoga kamu adalah orang yang Tuhan tulis dalam kitab rahasia-Nya untuk menua bersama dan bersinergi dalam kebaikan bersamaku.

2 komentar: